Kamis, 04 Desember 2008

kader imsa?

Sabtu, 2 nov ‘08
Pukul delapan malam sudah. Tampak baru dua orang hadir di situ. Sang ketua dan satu orang karibnya. Sudah satu jam terlambat dari janji yang tertera di undangan. Yang satu beranjak meninggalkan yang lain. Hendak mencari mangsa manakala ada yang menyangkut. Kini, tinggal kami bertiga. Aku, seorang akhwat disampingku dan si karib. Sunyi, sepi, senyap, hening, atau apalah. tak ada sedikitpun kehidupan di situ. Tik,,tik,,tik,, hanya denting jam yang terus berlari. Dengan sangat angkuh ia menjalankan tiap langkah jarumnya. Merasa dialah yang paling berkuasa disini. Hahahahaha….. tawanya sombong. Terlihat dari angkuhnya diaberjalan
Cring… benar-benar senyap. Bahkan suara jarum yang amat kecil pun akan terdengar seperti meriam atao bom Bali 12 Oktober 2002 lalu. Yang kemarin isunya begitu hangat karena Amrozi cs, pelaku bom ( tapi menurutku belum tentu dia dech pelakunya) telah di eksekusi. Ah,, entah kenapa orang islam yang seharusnya memiliki ikatan ukhuwah yang kuat dan bersikap lembut pada sesama muslim tapi keras pada orang kafir justru berubah sebaliknya. Bukannya Negara kita adalah Negara muslim terbesar di dunia??? Selain itu, pemerintahannyapun dipegang oleh sebagian besar umat muslim. Tapi kenapa???
mereka begitu keras terhadap masalah bom Bali yang menewaskan korban hanya 200 an jiwa. Sedangkan dibelahan Indonesia lain, ribuan umat muslim dibantai dibawah perintah gereja, tapi…sama sekali tak ada tindak lanjut.ah…saudaraku, dimana kepedulian kita untuk memperjuangkan saudara kita. Wah, jadi ga nyambung gini.
Kembali lagi, Tak beberapa lama,,, beberapa orang mulai hadir. Bahkan satu diantaranya adalah beliau yang akan mengisi kajian ini. Kanda Nur Kholis. Suasanyanya masih sangat garing dan dingin. Menambah kedinginan karena hujan lebat beberapa saat lalu. Tak ada sedikitpun perbincangan…. Semua hanya mematung. Bacaan tilawah pun baru terdengar beberapa saat kemudian. Itupun…. Sangat kecil. Tapi…. Masih ada sedikit yang janggal. Dimana anak akhwatnya??? Bukankah kita kesini sengaja ingin sharing dengan temen-temen akhwat?? Kutunggu hingga akhir acara, tak satupun akhwat yang datang. Hanya aku, dan yang menemaniku. Beginilah kondisinya, akhwat disini emang bener-bener lagi krisis
Hem…dimulai juga nie acara, dibuka oleh seorang ikhwan, dilanjutkan dengan acara-acara berikutnya. Sampai akhirnya pada materi inti yang disampaikan kanda Kholis.
Yups, bener banget kata beliau. Sangat disayangkan sekali, ketika menjelang reformasi sebagian besar ormas islam akan pindah dari azas tunggal ke azas islam, PII yang “satu-satunya” organisasi yang masih bertahan dengan asaz islamnya malah berpindah ke azas tunggal… hiks,, gimana ga saying coba, Ry?
Selanjutnya sang pengisi seperti berperan sebagai guru sejarah, bercerita banyak tentang PII, bagaimana dahulu mereka berjuang, megarungi suka duka bersama, yang mungkin juga kita rasakan sekarang. Ga ketinggalan, beliau juga menjelaskan “ sifat-sifat kader PII yang harus dimiliki kader PII”. Nah loh… buat kamu-kamu yang ngrasa kader PII,pengen jaDi kaDer pII gimana nih sudahkah memiliki sifat-sifat itu? Pengen tahu apa ja?? Baca bae-bae ya, lalu…kecamkan dalam hati.:)
1.Muslim. Kalo yang ini, insya Allah temen-temen udah muslim semua bukan?
2.Istiqomah. Artinya konskwen, konsisiten, berpendirian tetap, etc. intinya jangen sampe dech kita patah arang ataopun putus asa menghadapi jalan dakwah yang keras ini.
3.Ikhlas. Ga gampang loh bersikap ikhlas. Bahkan gak jarang apa yang kita lakukan kadang bukan karena Allah, tapi juga tersembunyi niat-niat laen yang mendahului niat kita pada Allah. Ya, pelajari lah ilmu ikhlas. “Kuncinya Ikhlas!!!” kata salah seorang ketua PD Bumiayu yang selalu menggemborkan arti ikhlas waktu Forkomanda kemaren di Brebes.
4.Militan dan disiplin. Jadi, ga ada lagi undangan jam 15.00, tapi dateng jam 17.00. terlambat 2 jam sendiri dong. Gubrak!!!
5.Cerdas. yuPz, pokonya anak PII harus cerdas. And…success study jga ya. Makanya, sepadet apapun kegiatan kita di PII, diusahain jangan mengganggu KBM dong!
6.Dinamis/ Kreatif. Paling ga punya inovasi baru
7.Bijaksana. kata beliau, kalo mudah marah, itu namanya belum bijaksana.
8.Antusias dan Optimis. Yups,,optimislah bahwa KITA BISA!!! U can, if U think U can, nothing impossible, karena Allah selalu menolong kita.
9.Solodaritas tinggi.
10.Keilmuan. Paling ga kader PII sering membaca. Menggunakan waktu seefektif mungkin. Katanya orang PII dulu kemana aja pasti bawa buku.sekarang gimana…?? Kayanya buku sekaran berubah jadi robot kecil berbentuk persegipanjang yang sering kali melalaikan kita. Tau maksudnya kan? Tapi, kembali ke orangnya juga c.
11.memiliki kemahiran. Paling tidak kemahiran apalah yang memeperlihatkan kita bisa melakukan sesuatu di luar hal yang biasa.
12.Menjadi Tauladan. Nah,,yang ini nie, apakah kita sudah bisa memberikan tauladan yang baik disekitar kita?